Laporan Pendahuluan Kolik Abdome __HOT__
Download ===> https://urluss.com/2t7Ezf
Nyeri perut pada manusia bisa menjadi tanda adanya gangguan dalam tubuh manusia. Di era maju seperti sekarang banyak penyakit baru yang bermunculan akibat infeksi virus, bakteri atau jamur dan juga akibat penggunaan zat-zat kimia yang berlebihan atau salah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompres hangat terhadap penurunan skala nyeri pada pasien dengan kolik abdomen di ruang rawat inap Rumah Sakit Lawang Medika. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pra-eksperimental (one-group pra-post test design). Populasi penelitian ini adalah 30 pasien dewasa yang mengalami kolik abdomen di ruang rawat inap Rumah sakit Lawang Medika. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan SOP (Standart Operasional Prosedur) untuk kompres hangat dan lembar observasi untuk penilaian skala nyeri. Hasil Pemberian kompres hangat sebagian besar (86,7%) responden sebelum diberikan perlakuan kompres hangat berada dalam skala nyeri sedang. Setelah diberikan perlakuan kompres hangat selama 15 - 20 menit sebagian besar (40%) responden berada dalam skala (nyeri ringan).Pemberian kompres hangat bermanfaat atau berpengaruh secara signifikan dalam mengurangi atau mengatasi nyeri pada pasien kolik abdomen di buktikan dengan nilai 0,00
A. PENGERTIANKolik abdomen adalah gangguan pada aliran normalisi usus sepanjang traktus intestinal (nettina, 2001). Obstruksiterjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliranisi usus ke depan tetapi peristaltiknya normal (reeves, 2001).Kolikabdomen merupakan nyeri yan gdapat terlokalisasi dandirasakanseperti perasaan tajam. Mekanisme terjadinya nyeri iniadalah karena sumbatan baik parsial ataupun total baik oragan tubuhberongga atau organ yang terlibat tersebut dipengaruhi peristaltik.Beberapa yang menjadi penyebab kolik abdomen adalah kolik bilier,kolik renal dan kolik karena sumbatan usus halus (gilroy,2009).Collic abdomen adalah nyeri perut yang kadang timbul secaratiba-tiba dan kadang hilang dan merupakan variasi kondisi dariyangsangat ringan sampai yang bersifat fatal (Ilmu Penyakit Dalam, 2001: 92).B. PENYEBAB1. Mekanisa. Adhesi/perlengketan pascabedah (90%dari obstruksi mekanik)b. Karsinomac. Volvulusd. Intususepsie.Obstipasif. Polipg. Striktur2. Fungsional (non mekanik)a. Ileusparalitikb. Lesi medula spinalisc. Enteritis regionald.Ketidakseimbangan elektrolite. Uremia3. Etiologi yang lain yaitua.Inflamasi peritoneum parietal : perforasi peritonitis, opendisitis,diverti kulitis, pankreanitis, kolesistitis.b. Kelainan mukosaviseral : tukak peptik, inflamatory bowel disease, kulitis infeksi,esofagitis.c. Obstrukti viseral : ileus obstruksi, kolik bilieratau renal karena batu.d. Regangan kopsula organ : hepatitis kistaovarium, pilelonefritise. Gangguan vaskuler : iskemia atau infarkintestinal.f. Gangguan motilitas : irritable bowel syndrome,dispepsia fungsional.g. Ekstra abdominal : hespes traumamuskuloskeletal, infark miokard dan paru dan lainnyaC. MANIFESTASIKLINIS1. Mekanika sederhana usus halus atasKolik (kram) padaabdomen pertengahan sampai ke atas, distensi, muntah empedu awal,peningkatan bising usus (bunyi gemerincing bernada tinggi terdengarpada interval singkat), nyeri tekan difus minimal.2. Mekanikasederhana usus halus bawahKolik (kram) signifikan midabdomen,distensi berat,muntah sedikit atau tidak ada kemudian mempunyaiampas, bising usus dan bunyi hush meningkat, nyeri tekan difusminimal.3. Mekanika sederhana kolonKram (abdomen tengah sampaibawah), distensi yang muncul terakhir, kemudian terjadi muntah(fekulen), peningkatan bising usus, nyeri tekan difus minimal.4.Mekanika obstruksi parsialDapat terjadi bersama granulomatosa ususpada penyakit Crohn. Gejalanya kram nyeri abdomen, distensi ringandan diare.5. StrangulasiGejala berkembang dengan cepat; nyeriparah, terus menerus dan terlokalisir; distensi sedang; muntahpersisten; biasanya bising usus menurun dn nyeri tekan terlokalisirhebat. Feses atau vomitus menjadi berwarna gelap atau berdarah ataumengandung darah samar.D. PATOFISIOLOGIE. PATOFISIOLOGIObstruksiusus
Peristiwa patofisiologi yang terjadi setelah obstruksi ususadalah sama, tanpa memandang apakah obstruksi usus tersebutdiakibatkan oleh penyebab mekanik atau fungsional. Perbedaanutamanya adalah obstruksi paralitik, paralitik dihambat daripermulaan, sedangkan pada obstruksi mekanis peristaltik mula-muladiperkuat kemudian intermiten akhirnya hilang. Limen usus yangtersumbat profesif akan terenggang oleh cairan dan gas. Akumulasigas dan cairan didalam lumen usus sebelah proksimal dari letakobstruksi mengakibatkan distensi dan kehilangan H2O dan elektrolitdengan peningkatan distensi maka tekanan intralumen meningkat,menyebabkan penurunan tekanan vena dan kapiler arteri sehinggaterjadi iskemia dinding usus dan kehilangan cairan menuju ruangperitonium akibatnya terjadi pelepasan bakteri dan toksin dariusus, bakteri yang berlangsung cepat menimbulkan peritonitis septikketika terjadi kehilangan cairan yang akut maka kemungkinan terjadisyok hipovolemik. Keterlambatan dalam melakukan pembedahan ataujika terjadi stranggulasi akan menyebabkan kematian. (Pice andWilson, hal 404).Ileus obstruktif merupakan penyumbatan intestinalmekanik yang terjadi karena adanya daya mekanik yang bekerja ataumempengaruhi dinding usus sehingga menyebabkanpenyempitan/penyumbatan lumen usus. Hal tersebut menyebabkan pasaselumen usus terganggu. Akan terjadi pengumpulan isi lumen usus yangberupa gas dan cairan, pada bagian proximal tempat penyumbatan,yang menyebabkan pelebaran dinding usus (distensi).Sumbatan ususdan distensi usus menyebabkan rangsangan terjadinya hipersekresikelenjar pencernaan. Dengan demikian akumulasi cairan dan gas makinbertambah yang menyebabkan distensi usus tidak hanya pada tempatsumbatan tetapi juga dapat mengenai seluruh panjang usus sebelahproximal sumbatan. Sumbatan ini menyebabkan gerakan usus yangmeningkat (hiperperistaltik) sebagai usaha alamiah. Sebaliknya jugaterjadi gerakan anti peristaltik. Hal ini menyebabkan terjadiserangan kolik abdomen
Readmore: -dan-penatalaksanaan-kolik-abdomen/#ixzz3JcGO6OZqI.Slamet Suyono. Prof. Dr. SpPD. KE.,Buku Ajar Ilmu Penyakit DalamJilid II, FKUI Jakarta, 2001.J. 1. Nettina, Sandra M. PedomanPraktik Keperawatan. Alih bahasa Setiawan dkk. Ed. 1. Jakarta :EGC; 2001K. 2. Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan MedikalBedah Brunner & Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. EditorMonica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta : EGC; 2001.L. Marllyn E. Doengesdkk, Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakarta, 2000M. Nettina,Sandra M. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih bahasa Setiawan dkk.Ed. 1. Jakarta : EGC; 2001N. Smeltzer Suzanne C. Buku AjarKeperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Alih bahasa AgungWaluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta : EGC;2001.O. H. Slamet Suyono. Prof. Dr. SpPD. KE., 2001.Buku Ajar IlmuPenyakit Dalam Jilid II, FKUI Jakarta,P. 2.H. Syaifuddin Drs. B.Ac,1997.Anatomi Fisiologi. Jakarta:EGCQ. 3.Marllyn E. Doenges dkk,2000.Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3, JakartaR.4.Mudjiastuti,Diktat Asuhan Keperawatan Pasien Dengan MasalahPencernaan Makanan, Surabaya.S. 5.R. Sjamsuhidajat, Wim dc Jong,1997.Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta:EGC.T. 6.Reeves, Charlene J etal. 2008.Medical-Surgical Nursing. Alih Bahasa Joko Setyono. Ed. I.Jakarta : Salemba MedikaU. V. 7.Nettina, Sandra M. 2001.PedomanPraktik Keperawatan.Alih bahasa Setiawan dkk. Ed. 1.Jakarta:EGC 2b1af7f3a8